Memilih Teman dalam Ta'lim Muta'allim (Ilmu Tasawuf)
20:18Ta'lim salah satu bagian dari ilmu tasawuf. llmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang akhlak.
Memilih Teman
وَاَمَّااخْتِياَرُالشَّرِيْكِ
فَيَنْبَغِى اَنْ يَخْتاَرَ المُجِدَّ وَالوَرِعَ وَصَاحِبِ الّطَبْعِ
المُسْتَقِيْمِ وَالمُتَفَهِّمَ وَيَفِرَّ مِنَ الكَسْلَانِ وَالمعَطَّلَ
وَالمِكْثاَرَ وَالمُفْسِدَ وَالفَتاَّن.َ
“Adapun
memilih teman hendaknya yang rajin (bersungguh-sungguh), wara’,
istiqamah, pemahaman yang baik, dan hendaknya menjauhi teman yang malas,
nganggur, banyak bicara, suka merusak, dan membuat fitnah”.
Bagi seorang pelajar (thalib)
yang ingin menuntut ilmu, hendaknya selektif dalam bergaul atau memilih
teman. Karenanya Az-Zarnuji mensyaratkan dalam memilih teman itu harus
yang rajin, wara’, istiqamah dan lain sebagainya. Pengaruh dari
seorang teman sangatlah besar bagi pelajar yang akan menuntut ilmu. Jika
dia berakhlak baik, rajin dalam belajar, maka pengaruh positifnya akan
menghampiri orang yang sering bergaul dengan dia.
Sebagai
makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dalam hal ini
seorang pelajar membutuhkan teman untuk berdiskusi, berbagi pengalaman
dan lain-lain. Bagi yang akidah dan keimanannya kuat, maka tidak akan
mudah terbawa oleh perilaku temannya yang buruk. Namun bagi mereka yang
kaidah dan keimanannya lemah, maka akan dengan sangat mudah perilaku
buruk temannya berpindah pada dirinya, baik disadari atau pun tidak.
Rasulullah saw bersabda:
اَلمرْءُ عَلىَ دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“
seseorang itu akan terpengaruh agama temannya. Oleh karena itu,
hendaklah salah seorang di antara kamu memperhatikan siapa temannya itu.”
Dalam hadit lain, yakni hadits yang diterima oleh Abdullah Ibn Mas’ud Rasul mengungkapkan :
المَرْءُ مَعَ مَنْ اَحَبَّ
Hazm
Khanfar menanggapi bahwa seorang teman yang baik, akan memberikan
dampak yang besar bagi seorang mukmin, di antaranya adalah ia menjadi
penyebab kita menuju hidayah Allah swt. Ibn al-Muqaffa’ dalam Adab ash-Shagir
memperingatkan bahwa janganlah kalian berteman dengan orang lain,
kecuali ia memiliki keutamaan ilmu, agama dan akhlaq yang baik.
Dari Abdullah Ibn ‘Amr Ibn ‘Ash Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُ الاَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُالجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ
“Sebaik-baik
teman menurut Allah adalah yang memberikan kebaikan kepada temannya dan
sebaik-baik tetangga adalah yang memberikan kebaikan kepada tetangganya
(yang lain)”.
Dalam
lingkup pendidikan pengaruh seorang teman termasuk pada faktor
lingkungan, dan ini ditenggarai sebagai hal-hal yang mempengaruhi dalam
aktifitas belajar. Bukanlah suatu jaminan, bahwa seorang anak dibesarkan
dalam keluarga yang baik, guru yang baik, sekolah yang berkualitas,
akan tetapi teman bermain atau bergaulnya adalah anak yang tidak baik,
maka hasil yang tidak baik yang akan diperoleh.
KESIMPULAN :
(di bawah ini merupakan terjemahannya langsung)
Cara memilih teman belajar :
“Maka seharusnya pelajar itu
memilih teman belajar yang rajin dan teman belajar yang sholeh, dan memilih
teman yang berwatak jujur dan teman yang cepat memahami pelajaran. Dan pelajar
harus menghindari teman yang malas dan teman yang nganggur dan teman yang
banyak bicara dan teman yang menjadi pengacau dan teman yang suka fitnah”
Ada sebuah syair :
“Tentang kepribadian seseorang janganlah
kamu bertanya, tetapi lihatlah siapa temannya karena sesungguhnya orang yang
menemani kepada yang ditemani selalu mengikuti, jika adalah orang yang ditemani
itu berakhlak buruk maka jauhilah dia dengan cepat dan jika adalah yang
ditemaninya itu berakhlak baik maka temanilah dia karena kamu akan mendapat
petunjuk yang baik. Janganlah kamu berteman kepada si pemalas dalam hal apapun,
berapa banyak orang yang sholeh dengan rusaknya orang lain maka dia menjadi
rusak. Menularnya orang bodoh kepada orang yang pintar sangat cepat, seperti
bara api yang diletakkan pada debu/pasir maka padamlah bara api itu”
Dan telah bersabda Nabi Muhammad
SAW :
“Setiap bayi yang dilahirkan dia
lahir dalam keadaan suci islamnya, kecuali bahwa kedua orang tuanya menjadikan
dia kafir yahudi, kafir nasrani, ataupun kafir majusi” Ini merupakan hadis Nabi.
Dikatakan dalam ilmu hikmah :
“Teman yang berakhlak buruk lebih
berbahaya dari pada ular hitam demi zat Allah yang maha suci tempat kita
memohon pertolongan, teman yang berakhlak buruk akan membawa kamu masuk ke
dalam neraka Jahannam, temanilah olehmu teman yang baik akan membawa kamu masuk
ke surga na’im”
0 komentar